Saat semua menjadi berpaling
Aku tak kemudian berfikir untuk hal yang serupa
Berusaha menjadi teguh
Menjadi bagian dalam permainan kehidupan
Aku tak lantas membenci dan pergi
Karena semuanya memiliki giliran masing-masing
Seperti ketika menyanyikan hom pim pa kemudian tertawa
Seperti saat mengeja talilat kaemudian terbahak
Aku hanya butuh menunggu
Dimana tanganku tertunduk saat yang lain menengadah
Ketika tanganku menengadah saat semua menunduk
Kala itu aku menjadi pemain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar