Minggu, 06 Desember 2009
Wedding Happy Together
Langsung aja ah...pembukaan yang ga' seru barusan tinggal deh. Posting pagi-pagi gini benernya ga' ada cerita, tagpi pengen aja isi blognya ga' basi.....kelamaan ga' posting deh kaya'nya aku. cerita apa ya....????
Pengen cerita..... tentang pernikahan temenku aja lah, kemaren sih..... dah beberapa hari yang lalu. Pas tanggal 1 Desember kemaren Dhiva en belehan jiwanya Miftah melangsungkan upacara syakral...Upacara Bendera..ups..pernikahan maksudnya. Seperti biasanya temen-temen Art_is punya kebiasaan buruk dalam menghadiri wedding temen-temen, kalo ga dateng terlalu awal nyampek kadang pulang sebelum acara dimulai, kita dateng terlalu akhir nyampek nyampek ratu seharinya dah ganti pake daster en kolor he he he he. Nah...pada acara Dhiva en Miftah ini kita ngelaksanain kebiasaan buruk yang kedua yaitu dateng setelah kursi tamu dah disusun rapi, sound system dah dibalikin, piring-piring dah dicuci, tenda dah diturunin....parah kan...asli telat tu, untung ga ada acara "yang terlambat berdiri" kalo emang gitu jadi berdiri tanpa ampun diantara segarnya aroma laut nelayan 'amis cuy'...selang keterlambatan kita meski para tamu dah bubaran en baju melati yang dipake pengantin dah pada sobekan, dicuri orang yang pada kebelet nikah kali ya....kita tetep rame rame aja ga' peduli tuan rumah kayaknya dah pengen gulung tiker trus rebahan karna dah cape seharian tahan senyum nyambut tamu....kwak kwak kwak biarin aja lah....Aku sendiri merhatiin Dhiva, sebagian temen-temen yang lain juga...ajigile....cantik deh, beda banget ma biasanya, tapi dasar cewe perjalanan jauh jadi ribet, ribet yang mau sholat, ribet yang mau ke kacil (kamar kecil.red) ribet nebelin bedak ("biar sekalian nebelin iman, kan yang tebel bedaknya tebel imannya....he....salah ya cuy?") Maka ribetlah kita dalam rangka melaksanakan sholat ashar dan maghrib, ribet ribet ribet sampe akhirnya kita pulang pas setelah sholat maghrib, ngabisin makanan dan ngerepotin ka' Muth sebagai teteangga pali dekat dengan acara wedding...Pulang deh kita dalam keadaan pengen muntah...habisnya kekenyangan trus cium aroma mobil yang aduhai...ngulek perut...
Selasa, 24 November 2009
Kalau Boleh Tuhan Menjamah
Demi hamba yang terduduk
Melihat malaikat tak jadi masuk temui hamba
Malaikat sekedar berkelebat
Hari ini malaikat tak jenguk hamba tuhan
Mungkin karna malaikat tak lihat nama hamba dalam daftarnya
Atau tuhan sedang tak ingin malaikat menyapa hamba
Akankah tuhan tak perintahkan malaikat?
Untuk sekedar meninggalkan jejaknya
Kalau boleh tuhan menjamah siang ini
Demi hamba yang tercengan
Melihat malaikat yang hanya kibaskan jubahnya
Kuasa Engkau bergerak atas kehendak Engkau
Apalah hamba, yang kecil dari yang kecil
Kalau boleh tuhan menjamah malam ini
Demi hamba yang terenyuh diatas tanah
Perintahkan malaikat mampir
Dan beri hamba sehelai sapu tangan
Demi rasa takut hamba
Melihat malaikat yang sekedar lewat sejak pagi
Kalau boleh tuhan menjamah
Jamahlah hamba
Disetiap kasih sayang
Disetiap nikmat
Disetiap karunia
Karna hanya Engkau yang mampu menjamah
Keong...Semangat!
Mungkin benar kata orang
Ada kalanya manusia akan menjadi lebih buruk dibanding keong
Saat ini aku sedang berjalan lambat selambat hewan berlendir itu
Membuat hal yang menyenangkan buat aku lebih suntuk dari sebelumnya
Sedang menyesal mungkin
Beberapa hal yang aku sesali akhir akhir ini
1. Sedang sering ngeluarin kata dengannada menyindir
2. Sekali kasar sama ibu dan bapak
3. Lari dari mudir karna taut dapet tugas
4. Ganti nomer karna pengen tenang
5. Acuh sama kerjaan yang harusnya jadi tanggung jawab aku
Hempsssssszzzzz
Kenapa tiba-tiba lelah selelah ini?
Kenapa mendadak jatuh sesakit ini?
Aku ga' mau nyalahin siapapun
Yang sudah turut nyubangin suasana keon beberapa hari ini
Gimanapun yang paling berperan nyiptain suasana itu a aku sendiri
Maaf saja untuk semuanya
Mungkin kadang marahku untuk semua sengaja aku jadikan alasan
Padahal ga' seharusnya gitu
Mulai hari ini
Meskipun aku masih selambat keong
Aku akan mencoba melangkah
Bukan lagi ngesot
Mesti semangat
Biar orang sekitar ketularan semangat aku
MARI BANGKIT BERSAMA
Rabu, 04 November 2009
Saat Benci yang Aku Ingkari, Harus Aku Akui
Karena pernah menganggap aku tak perlu marah padanya
Saat ini ia sedang tertawa
Menikmati makian yang aku gagalkan untuknya
Saat ini ia sedang berbangga
Menang atas kemenangannya yang tlah buatku malu
Saat ini ia sedang jumawa
Merasa aku sudah jatuh, padahal tidak
Aku sangat menyesal
Karena pernah membuatnya terbebas dari rasa bersalah
Kali ini ia menganggapku malu
Padahal aku sedang menjaga
Menjaga aku dan perasaan lain disisinya
Jika ia berharap aku tau
Bahwa betapa RUGInya aku telah mengenalnya
Ia benar-benar telah mengajariku
Bahwa untuk apa aku mengenalnya
Bahwa untuk apa aku pernah menghormatinya
Ia hanya sebatas kambing berjenggot
Yang hari ini benar-benar seharusnya aku marah padanya
Terimakasih....
T'lah buatku sadar, bahwa aku dalam posisi RUGI
Terimakasih....
ANDA ajarkan aku banyak hal
Gadis Part I
Tempat ia berlari sedang lari, tempat ia memeluk sadang menengadah entah. Ibaratkan ia hanya ada sendiri.
Seorang datang hendak menyapanya, menyapa dengan sapaan yang berbeda.
Ia mengis kencang dan berbicara dalam hatinya, ia berteriak tanpa ada yang harus dengar, ia mengaduh tanpa ada yang merasa ia sedang beraduh
"Aku mengaduh hari ini, saat orang yang aku panggil ibu datang bertanya hendakkah atau tidakkah engkau putriku? saat itu aku menggeleng tidak, dengan kukuh berkata tidak, orang yang kubanggil ibu kembali bertanya, kali ini matanya berkaca dan berkata jangan takut sayang, jangan malu pada ibu, ibu hanya ingin tau, apakah orang Agung ini punya tempat dihatimu?" aku kembali menggeleng dengan mata tertunduk dan rasa tak enak menyerap juga mengalir bersama dinginnya keringat, ibu tak pernah mengajakku untuk berbicara tentang hal ini, baru kali ini ia datang dan menanyaiku, aku tak terbiasa dengan hal macam ini, teriakanku selama ini dengan berkata AKU MASIH KECIL adalah bentuk aku sedang berlari, berlari dari kenyataan bahwa seharusnya aku mulai berfikir tentang ini. Ibu kembali bersuara Apa alasanmu Nak? kali ini suara ibu terdengar lirih sekali, sangat lirih entah karena suaranya bergetar, atau aku yang sedang gemetar, sungguh aku tak percaya ibuku berbicara sebeban ini. Kenapa ga' dari dulu bu? ga' pada saat segenting ini, aku merasa dirongrong pertanyaan. Kali ini aku kembali menggeleng dan hanya berkata Saya ndak tau alasannya. Ibuku mengehela nafas, tanpa memegang tanganku, tanpa hendak memelukku ia berkata Karena ia adalah orang Agung? Pada saat itu aku ingin bilang, Ibu peluk aku, aku begitu takut pada mu, pada tatapan matamu, mengapa engkau tak seteduh kemerin dan sebelumnyya, saat menanyakan berapa uang yang aku butuhkan, apa yang aku inginkan dan lain sebagainya. kali ini mata teduh ibu begitu menakutkan, aku benar benar takut pada mata ibu, namun kembali aku menggeleng Tidak. kembali ibu bertanya Ada yang sudah menempati tempat indah itu nak? aku mengernyitkan dahi dengan pertanyaan ibu kali ini, dalam hati aku berkata Setidak percaya apakah ibu padaku, sampai hati berfikir bahwa aku seburuk itu, Aku bukan gadis berani bu, aku bukan anak sedemikian ibu fikir. Tapi aku cukup berteriak dalam hati, kenapa lidah ini tiba-tiba menjadi kelu? tetap aku menggeleng untuk pertanyaan ibu kali ini. Hingga kemuadian ibu bertanya kembali Apakah orang Agung ini membuatmu tak enak untuk memandang? Demi tuhan aku tak sangka ibu akan berkata demikian menyakitkan, entah apa yang ibu fikir tentang aku, benarkah ia berfikir aku seterbang ini? Lagi-lagi aku menggeleng. Kalau kau menggeleng untuk semua pertanyaan yang ibu tanyakan, lalu apa yang membuatmu menggeleng untuk pertanyaan pertama ibu? Kembali aku menggeleng, menggeleng dan terus menggeleng. Ibu aku takut padamu, aku sungguh tak tau, aku sungguh begitu bodoh, maukah engkau menjawabkannya untukku? Bodohnya aku hingga bicarapun aku tak mampu. Aku terdiam lama, selama itupun ibu tak menepuk pundakku, ingin rasanya menangis, tapi masih aku rasa tak pantas, sampai akhirnya ibu kembali berucap Kau merenunglah untuk sepekan, Dia orang Agung, tak pantas untukmu menggeleng, Berfikirlah lagi. Dalam hati aku berteriak Ibu aku mengenalnya, sempat berbicara dengan keAgungannya, sempat berdiam dengan bosan di tempat Agungnya, aku tau keAgungan yang ada padanya takkan pernah membuatku nyaman. Dengan fikirku demikian kembali aku menggeleng dan dengan lirih berkata Saya ndak mau bertempat di tempat agung ini bu....
Ibu pulang, dengan memberiku PR untuk berfikir, Aku meratap dari jauh
Ibu....mengapa engkau biarkan aku besar di tempat ini, tanpa engkau ajarka tentang hal ini, kenapa engkau tak coba pahami gelengan kepalaku, sejak dulu, sampai saat ini aku menggeleng kembali, kau tetap tak fahami. Ibu....aku benar-benar menolak karna banyak hal menakutkan yang aku rasa demikian menohok.
Ibu....Aku ingin kau mendengarkan aku dan memintaku bercerita, tanpa ajukan sedikitpun pertanyaan. Aku ingin kau memintaku berkata dengan tenang, memelukku dan menghilangkan rasa takut ini
Ibu....aku begitu bodoh untuk kali ini, PR dari mu untuk berfikir benar tak bisa aku kerjakan dengan baik.
Aku takut karna aku merasa sendir, kenapa ibu tak katakan bahwa ibu ada bersamaku, kenapa ibu tak bilang bahwa ibu sedang ada denganku? mengapa saat ini aku rasa ibu begitu jauh, begitu tak mendengarku, begitu tak tersentuh
Haruskah aku berkorban demi ibu huntuk hal seAbadi ini
Dia memang orang yang begitu Agung, mungkinkah aku dapat keAgungan lain yang nantinya aku yang mengagungkan?
Maaf Bu....Saya Ndak Bisa.....Maaf dengan hormat
Selasa, 11 Agustus 2009
Aku Menulis, Ini Cerita Orang 1
Aku menulis________________________
Malam kian larut, ternyata anjing menggongong sebegitu kerasnya, menohok batin yang sedang nanar tertikam, ada banyak cerita yang aku dengar belakangan ini.
Tentang seorang gadis yang hanya bisa mengiba, tubuhnya belakangan ini sedang kerap menggigil, giginya gemeretak menahan tangis, ia menangis dan terus menangis. Ia sedang kehilangan, sangat kehilangan, sosok yang belakangan ia nisbatkan menjadi satu-satunya tempat mengadu di kalangan makhluk tuhan, setubuh tegap penuh cerita dan gaya bicara yang menyenangkan yang telah ia rasa menemaninya, ia rasa mendekapnya kuat, melindungi dan buatnya terasa nyaman. Sosok itu pergi tanpa alasan dengan bahasa tanpa ada yang bisa memahami, bukan karena lelaki ini tak tau harus berkata apa, tapi karena lelaki ini tak tau harus beralasan apa. Ia membuat satu tubuh koyak, terjerembab dalam kpasrahan, menangis dalam paksaan untuk ikhlas dan rela. Lelaki ini pergi setelah ia menanam dan kemudian menyabitnya tanpa ampun, dia bilang dia tidak pernah ada tapi juga tak pernah tak ada. Apa laki-laki ini pernah berfikir bahwa perasaan yang ia tanam menciptakan tunas disisinya, menyedot air bersama, meresap sinar mentari bersama dan bergoyang sepadan? Apa lelaki ini pernah berfikir bahwa ketika ia pergi, ia masih menyisakan jejak langkah, dan jejak itu berkubang dengan sempurna. Dia bukan lelaki biadab, tapi ia tak pantas dipandang. Sekila sorang akan beropini tentang pemuda ini, semua akan bilang ia satu-satunya orang bersahaja yang pernah ada, tapi sejak hari itu dia buat rekanku menggigil dan tanpa henti menangis, sejak hari dimana ia buat temanku menjadi diam dan tiba-tiba mengalirkan air mata tanpa syarat, sejak hari itu aku menobatkannya sebagai bukan laki-laki, ternyata ia belum pantas dikatakan laki-laki.
Kemudian selang beberapa hari ia masih datang mengganggu, menawarkan sebuah pertemanan yang membungkus status permainan..Ancrittttt buat orang itu
Sabtu, 01 Agustus 2009
Kau Tak Pernah Ada
Aku cukup sadar, menjadikanmu berada dibawah tahta fikirku, bukan menjadikanmu dalam lindung fikirku. Aku cukup membencimu tapi bukan berarti selamanya, berhenti berangsur bukan berarti merubah, aku sedang berupaya untuk berfikir lebih luas layaknya lautan, ketika pasang di satu sisi, maka akan surut di sisi lain, itu dia kehidupan, saat aku tak boleh memandang sebelah mata, karena tuhan beriku sepasang mata.
Bukan karenamu aku marah, bukan karenamu aku terganggu, juga bukan karenamu aku sakit...semua karena aku yang buat, karena aku yang menikmati dalam saki.
Terimakasih atas semua...namun kau tak perlu kau berterimakasih kembali...karena aku tau bahwa kau tak pernah ada
Senin, 13 Juli 2009
Obrolan Facebook.com
Aku : Memahami diri sendiri kadang juga lebih sulit dari memahami orang lain
F.W : justru akan lebih mudah. manusia scra sosial dan individu telah memiliki pemahaman untuk memahaminya. sementara, puisi dan matematika akan berdialektika yang didasarkan pada keberagaman manusia.
Lamya : ckckck...iya si Vaiq nyekak tuh. Pahami diri sendiri dulu, dngan begitu orang lain kan memahami kt
R.S.A : Vaiq:untuk memahami diri sendiri kita bisa bercermin pada diri sendiri sedangkan memahami orang lain bercermin pada apa?, Lamya: ada jaminan orang lain memahami kita?!
Aku : Kalau kamu menemukan cermin untuk bercermin, kalo engga'?...adakalanya kita ga' faham kenapa kita begini dan begitu, ada saatnya kita ga' ngerti kenapa tiba-tiba senang dan tiba-tiba suntuk....dan banyak saat kita ga' tau harus apa dan untuk apa
Lamya : jika kt telah memahami diri kita, maka kt akan paham siapa diri kt, dengan berbicara dengan orang saja, kt sudah sedikit mengerti tentang nya, orang lain pun jua mengerti tentang kt, so... kt paham dia, dia pun paham kita.
R.S.A. : manusia tidak pernah terlepas dari jiwa, hati dan pikiran
ketiganya saling berkaitan dan merespon satu sama lain yang lebih mengerti kita tentu kitalah sendiri kenapa orang selalu mencari jati diri sehingga kita perlu introspeksi dan kontemplasi menemukan cermin adalah menemukan diri kita sebenarnya karena masing2 punya karakter, sifat dan ... Read Morekecendrungan masing2. apa yang kita alami adalah apa yang kita rasakan. diri kita terbangun oleh pengalaman, lingkungan dan pemikiran yang kita bangun. tapi memahami orang lain....?'
R.S.A. : kita paham dia, dia pun paham kita? sberapa besar...
Aku : Hanya sebesar kita berusaha....selebihnya?
R.S.A. : terserah anda....
A.E.A.: g' juga, kalo menurutku lebih gampang menilai seseorang daripada menilai matematika
R.S.A. : makanya belajar....matematika gampang
B.S.D : Map sblmny iktn nimbrung,TrLLu debat kusir.Saran q sering2 aj dskusi ma anak psikoLog,mrk lbih tw ilmuny...Kelas mu laboratoriumny.
Alvi Rahmawati : teori sifat dan karakteristik manusia menurut johari window pada buku psikologi komunikasi karangan jalalludin rakhmat:
Dalam diri manusia ada 4 aspek
1. yang saya ketahui dan orang lainketahui
2. yang saya ketahui dan orang lain tidak tahu
3. yang saya tidak tahu dan orang lain tahu... Read More
4. yang saya dan orang lain tidak tahu....
Yang paling berbahaya adalah jika zona ke-3 meluas....
maka dari itu, terkadang kita butuh orang lain untuk memberikan kritik dan saran yang membangun!!!!
Aku : Karna ternyata kadang kita ga' ngerti tentang diri kita sendiri
Minggu, 12 Juli 2009
Buat Aku Bertahan
Pada tempat nyaman yang tak buatku nyaman
Buatku Bertahan
Pada damai yang tak kurasa damainya
Buatku Bertahan
Pada perut naga yang tak ku temukan panasnya
Buatku Bertahan
Pada kerangkeng yang tak kutau ngerinya
Buatku Bertahan
Pada sesaat yang tak kurasa sekejap
Buatku bertahan
Dengan buang semua tempatku berpegang
Agar ketika satu demi satu hilang
Aku tak lagi karam
Buatku bertahan
Dengan kuatkan kakiku
Dengan sempurnakan tegakku
Dengan bayang semu harapku
Senin, 06 Juli 2009
Lelaki Menjadi Misteri dalam Mimpi
Dan menyebabkan aku takut pada satu hal
Akan sebuah rasa takut yang khawatir tanpa sadar aku pelihara
Akan kengerian yang tak sengaja aku jaga
Mendengar banyak cerita
Menyimak banyak kisah
Menghayati banyak pengalaman
Menyebabkan sedikit bias dalam renungku
Sebelum aku merasakan hal yang aku dengar
Aku sudah hendak berlari
Sebelum aku tau apa yang aku simak
Aku sudah ingin pergi
Semelum aku hayati apa yang aku resapi
Aku sudah mau menutup diri
Mengenai banyak cerita tentang LELAKI
Yang saat ini dalam bayangku hanyalah sebatas MISTERI
Akankah kemudian benar akan menjadi MIMPI BURUK?
Selama aku MERAYAPI hidupku dengan tertatih
Sabtu, 04 Juli 2009
Kenapa Sesesak Ini?
Aku ta' bermaksud lelah
Aku ta' bermaksud benci
Engkau tak pernah menyentuh dan menyakitiku
Tapi atmosfer yang engkau hadirkan
Benar melahirkan gundah
Aku tak hendak membenci
Aku hanya ingin tutup telinga
Agar lebih tenang
Bukan aku benci
Bukana aku tak suka
Aku hanya hendak menjauh
Agar tak lagi salah melangkah
Bukan lagi The man behind Grandong
Tapi....aku rbelum pernah mengenalmu
Maaf... lebih baik aku menganggap tak mengenalmu
Daripada aku menganggapmu sehina itu
Aku fikir ini lebih baik...untukku
Entah untukmu
Jumat, 26 Juni 2009
Aku Tak Lagi Temaram
Tertawapun bukanlah hal yang benar
Begitu juga terdiam bukanlah baik adanya
Aku menciptakan jeda untuk hidupku
Menggelut dalam rasa panas dan rasa hening
Menggelepar dengan rengekan anak bulan
Saat menangis adalah hal yang kupaksa tepatnya
Ketika tertawa kurasa menjadi kebenaran
Dimana terdiam kupilih agar menjadi baik
Aku tak lagi temaram
Biarlah menangis, tertawa dan terdiam menjadi satu bagian
Bagian dimana aku merasa lebih tenang
Lebih damai dalam versi mataku sendiri
Meski kumenatap dengan mata telanjang
Namun hatiku tak pernah ku telanjangi
Anak bulan tetap berada dalam anak hatiku
Aku tak lagi temaram
Aku kembali benderang
Senin, 01 Juni 2009
Aku Mengenalmu Di Tempat Ini
Saat pertama aku mulai mengeja
Berenang terengap tanpa tau akan kemana
Aku merasakan cinta disini, di tempat ini
Dimana aku menjalaninya dengan begitu sederhana
Mencicipi dengan canda dan gelisah
Aku menyelami cinta disini, di tempat ini
Kala aku menjelma menjadi ada
Menghayati derap demi derap perubahanku
Aku menikmati cinta disini, di tempat ini
Dimana aku selalu bertarung melawan egoku
Berusaha bangkit dalam keterjagaanku
Dan nanti....bila tiba saatnya
Aku akan tinggalkan tempat ini dengan cintaku
Tanpa tinggalkan cinta ini di tempat ini
Karena selama aku mengenal, merasakan, menyelami dan menikmati
Aku banyak belajar
Aku tau dan ingin selalu tau
"I am always yours, and you are always mine"
Ada Apa Bintang?
Mengapa menjadi tersungging
Menjadi hal terjengah yang pernah kutatap darimu
Ada apa bintang?
Mengapa menjadi indah
Menjadi hal terjauh yang pernah kurasa darimu
Ada apa bintang?
Mengapa menjadi agung
Menjadi membuai dan buatmu terlempar
Ada apa bintang?
Mengapa menjadi gemintang
Menjadikanmu angkuh dan melupakan
Ada apa bintang?
Mengapa enggan kembali
Agar cukuplah sesederhana aku
Aku Lelah, Tapi Tak akan Lama
Aku capek, tapi tak kecapean
Terasa tubuh sedikit merangas untuk sekian hari
Ingin tumpahkan air mata, ingin menangis
Ingin perdengarkan pada semua, ingin teriak
Aku lesu, tapi tak akan lama
Aku ajak berbaring, tapi tak terlelap
Aku ajak tersenyum, tapi tak tulus
Saat sore menjelang gelap
Tuhan masih sisakan mega merah diufuk barat
Yang telah buatku memicingkan mata
Tuhan hendak beriku tau
Bahwa masih ada terang saat datang gelap
Mata hatiku sendiri
Adalah Salah dan Adalah Dosa
Karena, bahkan untuk sekedar menatap jejakmu
Telah membuatku semakin mengenang
Dan kemudian kembali mengerang
Adalah kesalahan karena telah mengenalmu
Dan adalah dosa jika samnpai terjalin
Ternyata terlalu bodohnya aku
Dan ternyata terlalu naifnya aku
Ketika harus melupakan menjadi dera
Dan menjadi mengenang adalah sia
Aku rasa...adaku benar bukan untukmu
Aku rasa...hidupku bukan karenamu
Namun ketika hilangmu
Menjadikan jemari ini seolah tak dapat mencengkram
Aku lunglai dalam puisiku
Aku lemah dalam coretanku
Meski kemudian aku terpaku
Atas cintamu, pada orang tercintaku yang datang setelahku
Atas cintamu, padaku yang datang setelah tuhanmu
Hemmm....meski begitu...aku lebih memilih dera untuk pergimu
Senin, 18 Mei 2009
Aku Roboh...Bukan Karena Aku Rapuh
Mendingin dan kemudian memucat
Lunglai kemudian lenyap
Aku bukan sedang menyepi
Aku bukan sedang tertidur
Roboh dalam gemetar kaki dan denyut hati
Aku mengkaku dan hilang
Perlu ditadah oleh beberapa tangan
Ada rasa ingin lebih kuat
Ada rasa ingin kuat berteriak
Ada benci karena banyak air yang terbuang mengalir
Aku terkapar sesaat
Tapi terus bangkit dan memaksa
Insiden Jum'at yang bikin malu...bukan siapa yang malu...tapi aku sendiri...hem...jadi keliatan gimana gitu....
Kamis, 14 Mei 2009
Aku Dibalik Tirai
Bukan kelam yang nampak pada bibirnya
Bukan pula kumpulan awan yang menjadi perhiasannya
Pun bintang tak membintikinya
Langit menjadi begitu birunya
Meskipun rembulan enggan ada di hadapnya
Tuhan menyapu langit malam ini dengan kuasa-Nya
Aku menyapu langit malam ini dengan air mataku
Aku sedang dibalik tirai
Berkeringat dan menggigil
Bukan takut ataupun malu
Aku sedang menghardik diriku untuk kuat
Aku sedang menengadah
Agar aku tak lagi banjiri langit malam ini
Dibalik tirai ini aku senang
Bersembunyi agar tetap terasa bersinar
Rabu, 13 Mei 2009
Ketika
Menjadi kakak yang berjiwa kaka
Menjadi teman yang benar-benar teman
Menjadi saudara yang dirasa saudara
Menjadi guru yang terliahat guru
Menjadi kekasih yang dikasihi kekasih
Ketika aku menjadi
Kakak yang membuat adiknya menopang dan bangkit
Teman yang membuat temannya bersandar dab bercerita
Saudara yang membuat saudaranya percaya dan tersenyum
Guru yang membuat muridnya belajar dan puas
Kekasih yang membuat kekasihnya Tersenyum dan menangis karena Tuhan
Selasa, 12 Mei 2009
Dua Kalimat yang MengApi
Menggunungkan dzikir sebab lemah dalam berfikir
Dua kalimat tadi banyak mengajak aku merenung
Menekukkan mukaku, dan meluluhkan persendianku
Dua kalimat tersebut, bukan dua kalimat Syahadat
Dua kalimat itu, bukan dua kalimat dari ayat-ayat cinta
Dua kalimat tadi, bukan kutipan syair yang ditulis sufi manapun
Dua kalimat ini adalah api untuk saat ini, esok dan seterusnya
Yang kemudian berkobar dan membakar
Hingga aku selalu merasa
Bahwa aku adalah debu
Dan kemudian menjadi debu kembali
Senin, 11 Mei 2009
Talilat...atau...Hom Pim Pa
Aku tak kemudian berfikir untuk hal yang serupa
Berusaha menjadi teguh
Menjadi bagian dalam permainan kehidupan
Aku tak lantas membenci dan pergi
Karena semuanya memiliki giliran masing-masing
Seperti ketika menyanyikan hom pim pa kemudian tertawa
Seperti saat mengeja talilat kaemudian terbahak
Aku hanya butuh menunggu
Dimana tanganku tertunduk saat yang lain menengadah
Ketika tanganku menengadah saat semua menunduk
Kala itu aku menjadi pemain
Senin, 04 Mei 2009
Aku Ingin, Karna Aku Telah
Sebesar aku mencintai
Aku ingin disayangi
Sekuat aku menyayangi
Saat berteriak, kemudian didengar
Saat menangis, kemudian dibelai
Aku ingin menuai
Sebanyak aku menanam
Aku ingin ditimang
Serela aku menimang
Saat bercerita, kemudian disimak
Saat menggigil, kemudian dipayungi
Ketika harapan hanya tersandung pada harapan
Ketika keinginan hanya terjatuh pada ketiadaan
Aku meredamnya, sakuat aku mengharapkannya
Saat aku memaksa dan terpaksa
Aku menjadi lemah sebabmu
Jika hari ini rapuh menjadi takdirku
Maka engkaulah pembawa takdir utusan tuhanku
Menjadikan tersenyum sebuah keabadian
Adalah jalan agar dapat bersembunyi
Untuk saat ini aku masih merasa terlalu dini
Untuk sekedar memaknai darah dalam tubuhku sendiri
Darah yang entah mengapa terpacu cepat
Setelah aku hardik untuk selalu pergi
Aku menghardik
Atas paksaku akan sulitku
Aku memaksa, tapi aku terpaksa
Minggu, 03 Mei 2009
Berusaha Menikmati
Aku sedang capek, tapi tak kecapekan
Ingin tuangkan air mata
Ingin menangis
Ingain luapkan semua
Ingin teriak
Saat sore menjelang malam
Tuhan sengaja hadirkan mega merah diufuk barat-Nya
Ia ingin aku tahu
Bahwa habis gelap ada-lah terang
Dan habis terang akan-lah gelap
Minggu, 19 April 2009
Redup Itu Bukan Lagi Milikmu
Yang ternyata bukan sebuah keaslian
Yang entah adalah buram atau hanya maya
Kemudian terduduklah dari Ya menuju Ya
Tanpa tidak yang tertolakkan
Menenggelamkan diri dalam kekuatan
Membenamkan dada dalam kegemuruhan
Ketika Ya meraung dan menolak
Maka saat itu redup itu tersingkap
Menidurkan rembulan
Tanpa tahu saat itu siang
Melelakan mentari
Tanpa sadar saat itu gerhana
Pada saatnya....
Redup itu bukan lagi milikmu
Tapi kini menjadi milikku
Aku telah berhutang padamau
Atas lelapku untuk sekian nafas hidupku
Dan demi itu
Aku bersaksi...bahwa kamu tak lagi aku
Dan bahwa aku buan lagi kamu
Kita adalah kita yang hanya untuk kita
Terimakasih atas tumpangannya
Selasa, 14 April 2009
Terlelap dalam Keterjagaanku
Memanduku untuk tetap terjaga
Gelisah dalam kelebat selimut berbau anyir
Menjadikan sepanjang malamku tanpa pejamku
Menjadikan aku terlelap dalam keterjagaanku
Semalam menjadikan aku merangkai bayang
Byangku sendiri
Diatas air berlantai biru
Tanpa perlu ditanyakan apa dan siapa
Tanpa perlu dibicarakan mengapa dan karena siapa
Bukankah semuanya hanya sejarah
Yang mungkin bisa saja terlupakan
Ketika Harus Bangun dengan Dibangunkan
Tanpa kehidupan
Dan tanpa cerita yang hanya mendesis
Andai saja pagi selalulah semerbak
Tanpa kericuhan
Dan suara sedu sedan
Kadang aku benar-benar tak dapat terjaga
Untuk sekedar menyadari subuhku yang melayang
Kadang aku benar-benar tak mampu membelalak
Untuk sekedar memahami diriku yang berdarah
Aku benarlah aku
Yang hanya berusaha menjadikan hidup menjadi sederhana
Yang tak pernah berupaya untuk sekedar sedikit terbang
Yang ketika harus dibangunkan untuk terjaga
Selasa, 10 Maret 2009
Pernahkah Mencoba?
Terasa ada yang salah untuk sebuah kesalah fahaman
Terasa faham tapi tak sefaham
Pernah dikata
Bahwa memahami terdahulu hadir
Baru kemudian mencinta
Pernah dirasa
Memahami bukan seperti membaca
Tapi lebih dengan meresapi
Pernah disangka
Mencintai dengan mudah bisa dicipta
Namun ternyata itu benar adanya hanya prasangka
Pernah membuktikan
Bahwa mencinta kemudian memahami
Sedikit demi sedikit akan mengurangi kadarnya
Jadi kemudian biarkan saja
Sebuah rahasi tetap menjadi rahasia
Hingga tuhan sendiri yang menjelaskannya
Sabtu, 07 Maret 2009
Wanita yang Perempuan
Kalah menang bukanlah suatu ukuran
Seperti halnya benar dan salah
Karna aku tak pernah benar-benar tahu
Apakah aku sedang menang atau hanya merasa menang
Ataukah aku sedang kalah atau hanya merasa kalah
Apakah aku sedang benar atau hanya merasa benar
Ataukah aku sedang salah atau hanya merasa bersalah
Untuk itu aku sedang ingin merasa cukup
Cukup menjadi wanita yang benar-benar perempuan
Karena dengan begitu aku akan mendapatkan
Segalanya yang sepantasnya didapatkan oleh perempuan
Karena hingga saat ini aku belum tahu
Apakah mengejar banyak hal
Telah menjadi nomer dua
Setelah aku mengejar ridlo Tuhanku???
Untuk itu aku perlu sedikit banyak bersabar
Sesederhana apakah aku memandang?
Jangan hanya ingin dipahami, tapi cobalah untuk belajar memahami, ini juga merupakan selentingan kata yang tertuju langsung padaku, santai diucapkan, namun kuat menguras fikiran. Adakah selama ini aku selalu begitu? pertanyaan yang memang harus kuujikan pada diriku. Selama ini aku tak pernah berfikir sejauh itu, selama ini aku menjalani keseharian dengan rutinitas perasaan yang seakan selalu hampir sama, aku jarang menciptakan hal baru, karena aku berusaha menikmati, dan sebatas menikmati tanpa mencoba mencari kenikmatan. Mungkin disitu letak kesempatanku untuk menjadi lupa, lupa akan ada banyak perasaan yang menunggu dan tanpa mau ditunggu (atau sebaliknya), aku memang harus banyak belajar, belajar melihat dengan kacamata yang lebih luas, belajar mendengar dengan pendengaran yang lebih tajam, dan belajar merasa dengan perasaan yang lebih dalam. Menjadi aku yang berusaha memahami, bahkan untuk setiap hal sekecil apapun.
Tentang maaf yang terasa enggan & terimakasih yang terlupakan, aku masih seperti orang kebanyakan, yang demikian sulitnnya melontarkan kata maaf, padahal dengan kata itu banyak hal yang bisa terjadi, sebuah amarah akan sedikit mereda, sakit hati yang menjadi tak sakit lagi, senyum yang kemudian tersungging kembali, dan masih banyak hal lain. Aku menjadikan aku yang tak bisa melompati egoku sendiri, menyulitkan diri untuk lontarkan maaf, sedang hati sangatlah memahami. Bukan tak mau, tapi tak bisa. Bukan tak bisa, tapi tak kuasa. Ksadaran telah aku kantongi berhari-hari, tapi kata ini tak jua terlontar. Seperti ucapan terimakasih yang kian terlupakan, tanpa sedikitpun maksud untuk melupakan. Kata agung yang siap menggantikan penghargaan itu kian saja terombang-ambing, menjadi hayalan dan tak terlontarkan, tak ada waktu dan kesempatan menjadi dalih terbaik dan tertepat unuk perlahan menjadikannya hilang. Ini semua tak semestinya terjadi jika tidak karena ego menjadi raja
Ketika ego menjadi raja, Saat dimana hasil kerja otak dan hati tidak kembali diakui, untuk melangkahi ke-egoisan diri dan menjadikan kemurnian keruh kerontang. sebenarnya angin tak pernah menghasilkan badai, dan ombak tak pernah hantam karang dengan kerasnya. Tapi keadaan yang terjadi menjadikan sekitar seolah keadaan pasca badai, pasca tsunami dan pasca gempa, wajar jika semua bertanya-tanya, kemudian siapkah aku untuk sekedar mengelak? Mengelak ternyata tak semudah berlari, untuk itu aku lebih memilih pergi.
Jumat, 20 Februari 2009
Rezeki yang Buat Kikuk
Thanks Ka'.... (Kalau ucapan terimakasih tepat untuk kasus ini, Aku ga' tau)
Sepatu Cinderela
Dan ternyata sampai berita ini ditulis sepatu Cinderelaku belum ketemu juga
Tahu...Oh...Tahu
Selasa pagi yang penuh kejutan
Wuih...Mbak dapur nampakin diri di kantor MA??? Whats Up ya??? aku sih nyantai aja, aku liatin ka' Indul juga asyik ngajarin salah satu santri, PPT yang sedang aku simak tanpa mau ninggalin satu kalimatpun sukses ngalahin pengaruh munculnya Mba' Dapur di kantor MA, sedikit terlirik pake ekor mataku Mbak Dapur itu nyamperin Ka' Indul yang ternyata cuek aja...dan seterusnya, aku ga' tau pasti cerita kelanjutannya, selang beberapa menit ka' Indul nyapa "Qoh...kita berdua disuruh ke rumah Nyai buat ngadep" Siurrrrrr.....ga' tau angin apa yang bikin seluruh badan dingin semua, kayaknya darah lagi pengen ngumpul di ubun-ubun, Busyet.... ada apa ni??? aku bilang ka' Indul "Ka' Dul...pa karena ....kejahatan tadi pagi ya??? kita kan korupsi tahu satu-satu" Muka ka' Indul malah nambah kesan takut lagi, mau ga' mau pikiran aku nyeletuk "Konyol banget kan...masa iya sih dipanggil nyai gara-gara masalah tahu, satu tahu lagi..weleh...weleh...". Berani ga' berani kita mesti ngadep, dfengan darah yang masih ijtima' di kepala kita dateng ke kediaman nyai, di jalan masih debat pula perihal siapa yang bakal mau jadi pembicara??? aku??? aduh ...dah nervous banget ni, Ka' Indul??? emmm kaya'nya sedikit lebih tenang (Menurutku sih). Nyampek di dapur, nyai malah ga' nongol-nongol, tambah dingin ni badan, Mba' Dapur usul kita disuruh lewat depan, jalan deh kita, tiga kali salam ga' dijawab-jawab, Wuihhhh, serasa ada di kutub ni....Tahu...Tahu...satu aja bikin keki setenga-setengah ni. Lama-lama berdiri depan kediaman Nyai, akhirnya kita mutusin bali ke kantor dang ngelanjutin aktifitas, selang beberapa menit, mba' dapur tadi penampakan lagi, mang dasar orang salah mendadak dingin yang tadi dah mulai anget eh...dingin lagi, mau ga' mau kita berdua balik lagi kesana, beberapa kali ngucapin salam eh..yang nongol malah mba' Dapur lagi, katanya kita salam-nya di pintu satunya, pindah lah kita, baru satu kali salam, ups...nyai keluar, deg....darah dan hawa dingin ga' bisa kompromi, maunya bikin ga' tentram aja, jadi inget ucapan ka' Indul tadi "Udah ga' usah ngaku...kita kan korupsinya baru hari ini jadi kita ngomongnya pake fakta sesuai kebiasaan sehari-hari aja" (Masa iya sih...dipanggil gara-gara Tahu). Wajah nyai dihadapan kita mendadak nyeremin, tapi tiba-tiba....^_^...nyai itu senyum dan bilang "Afwan Ustadzah, tadi saya sudah manggil ustadzah lain, maunya minta data....". Ga' tau deh nyai itu ngomong apa lagi, yang jelas aku dah nahan senyum dan pengen banget ketawa lepas, selepas-lepasnya, Konyol banget deh....Iiiiiiiihhhhhh, lain kali ga' mo korup dan ga' mau su'udzon lagi ah..., lagian mikir kejauhan, ternyata pe' depan muka aja engga' :D
Senin, 16 Februari 2009
Adalah Seseorang yang Hanya Bersembunyi
Yang sengaja mendalangi sebuah sandiwara terbaru
Yang sangat amat mengusik
Siapapun dia
Yang sengaja menjadikan aku korbannya
Korban yang tak punya andil sedikitpun
Siapapun dia
Yang sedang bersembunyi untuk menikam
Terimakasih atas dendam yang tengah disulut
Siapapun dia
Yang kemudian melahirkan gamang
Hentikan dan pergilah
Sedikitpun aku tak lagi peduli
Siapapun dia
Jangan pernah hubungkan aku dengan masa lalumu
Aku orang masa depan
Siapapun dia
Jika yang kamu maksud adalah buatku hancur
Kamu berhasil untuk saat ini
Tapi tidak untuk esok
Karena aku akan jauh lebih kuat
Sabtu, 14 Februari 2009
Lalu Bagaimana?
Akhir tahun 2008
Kejadian apa ya...yang kira-kira bikin ga' ngeh ngejalanin aktivitas? Hemm sepertinya ada
Kangen yang kelewat batas ma anak LEARDY
Itu mungkin salah satu alasan yang bikin aku jadi ngerasa tambah pendiem dan malah jadi pengen diem aja, waktu itu aku jadi sempet mikir gini: ternyata mang ga' ada yang bisa gantiin mereka, cara mereka share ma aku dan gaya hidup mereka yang udah nge-klop banget ma gaya hidup aku, ga' bisa diganti ma siapapun, mereka selalu ada dan buat ketawa satu sama lain, ketika salah satu dari kita rapuh yang lain selalu berusaha kuat menopang, meskipun dengan cara yang berbeda. Inget waktu Ba'Lia sedih, waktu Septi terlihat ambruk, waktu Semy bingung, waktu Hapet rada dikit Gila, waktu aku rapuh. kita semua berusaha ada meskipun hanya sekedar ada. Tanpa cerita meninggalkan salah satu diantara kita, itu yang paling aku pegang
Lambat aku sadar akan fikir aku yang barusan, memang benar mereka ga' akan tergantikan ma siapapun, tapi gimanapun kehidupan memang selau penuh inovasi, banyak hal tercipta yang memang sengaja dicipta untuk datang dan pergi, begitu juga mereka. Ada yang menggantikan mereka untuk saat ini pastinya, pengganti yang bukan berarti menggeser posisi mereka, pengganti yang pastinya tidak sama seprti mereka, yupz tuhan benar-benar menghadirkan pengganti itu, menghadirkan teman lain yang pastinya tidak memiliki adat yang sama dengan mereka, kadar ke-klop-annya pun juga berbeda. Tapi inilah hidup, memang selalu dituntuk untuk mahir beradaptasi, seharusnya kemapuan untuk menyesuaikan dengan orang baru disekitar itu yang harus aku pelajari dan terus pelajari, Nah...perubahan medium ini yang mungkin buat aku sedikit berfikir agak lama dan berefek pada proses kediamanku selama beberapa hari lamanya
Bak gayung bersambut
Gila....ternyata kediaman aku malah mendapat sambutan positif, sambutan hangat, sambutan meriah dari orang sekitar, wal hasil karena sambutan hangat tersebut yang ternyata orang terdekatpun menyambut dengan sangat meriah maka jam diamku menjadi bertambah semakin panjang, adilah memanjang dan memanjang, padahal sedikitpun aku ga' punya masalah sama siapapun, hanya saja diamku yang terlau over waktu itu melahirkan segudang pertanyaan dari orang sekitar, parahnya ketika mereka tanya "kamu kenapa Va?" aku hanya jawab dengan senyum yang sedikit terpaksa "ga' kenapa-kenapa ko'...hemmm". Nah...itu dia pointnya -senyum terpaksa- itu yang malah melahirkan pertanyaan lebih meluas lagi, Huhhhhhh...sekarang baru kerasa capeknya.
Awal 2009
Seringnya netesin air mata
Rasa kesendirian yang bertubi-tubi buat aku ngerasa begitu terpojok, rasanya sangat ingin nyalahin Semy dan Septi yang sudah dengan tega ninggalin aku sendiri ngabdi, aku sering ngerasa bingung ketika sesaat ingin nangis dan pada waktu lain ingin teriak kegirangan, biasanya selau ada mereka berdua, meski hanya ada untuk dengerin dan melet-melet, itu sudah lebih dari cukup, krisis kepercayaan yang buat aku ngerasa cuma percaya sama mereka. Akhirnya perasaan sepert ini buat aku lebih sering nahan perasaan, yang kemudian berproses jadi bom waktu yang subhanallah mengerikan
Seseorang yang jauh tapi selau datang mendekat
Itulah manusia, dan begini pulalah aku, sering berharap yang bertentangan menjadi bertolak, seperti halnya aku selau berharap yang jauh datang mendekat, dan ingin menjauhkan siapa yang selalu ingin datang, Seseorang yang kembali menjadi dilema, aku rasa usaha aku untuk menjauhkan diri dari segala hal tentangnya malah semakin menarik aku untuk semakin mengingatnya, ternyata ketakutan aku untuk mencetak masa lalu yang akan mengusik masa depanku terjadi sudah, rasa takut yang melampaui batas membuat aku semakin terlihat terperosok, rasa benci yang juga sudah sangat meraja juga membuat ku semakin kian terpuruk, melupakan sudah tidak mungkin, mungkinkah untuk dihilangkan saja? semoga ini cukup menjadi cerita saja, bukan untuk menjadi kenangan, karena perasaan terlempar yang begitu dalam kemudian membuatku selalu marasa hilang
Lalu Bagaimana?
bisakah semuanya berlau dengan baik? atau bahkan akan menjadi sepahit cinta dan semanis luka? Hanya berharap akan menjadi aku yang benar-benar aku, dan menjadi aku yang kuat dan sabar.
Ada apa dengan cinta? Ada apa dengan aku?
Kulari ke hutan kemudian menyanyiku
kulari ke pantai kemudian teriakku
sepi, sepi dan sendiri aku benci
Aku ngin bingar, aku mau di pasar
bosan aku dengan penat
dan enyah saja kau pekat
seperti berjelaga jika ku sendiri
Pecahkan saja gelasnya
biar ramai
biar mengaduh sampai gaduh
Ah...ada malaikat menyulam
jaring laba-laba belang
di tembok keraton putih
kenapa tak goyangkan saja loncengnya
biar terdera
Atau aku harus lari ke hutan
belok ke pantai .........
Huhhhhhh....Ingin teriak
Ingin baca puisi ini depan qo'ah, diatas Geserna, depan Musholla, diatas Masjid, di DeDi, dimana-mana deh...biar orang pada tau aku lagi BETE
Bukan
Aku hanya mencoba
Mencoba menjaga hal yang belum aku ketahui
Inisemua terjadi
Karena sembelit perasaan takut pada diriku
Takut akan apa yang akan kau perbuat
Akan menjadikan sebuah langkahku yang salah
Karena aku belum benar-benar tahu
Apa yang benar harus kuperbuat
Padahal tuhan sedang menunggu
Menunggu sikap tertepatku
Tapi aku fikir ini belum saatnya
Aku pergi bukan untuk hilang
Aku pergi hanya untuk menunggu
Sampai aku benar-benar tahu
Sikap terbaik yang akan kuambil
Aku begini atas kelancanganku
Yang mungkin tak sedikitpun buatmu bingung
Kamis, 12 Februari 2009
Waduh...Kacau Ni...
Aku ga' pengen sakit lagi, selain nyiksa diri sendiri pasti juga ngerepotin orang lain, makannya kemaren aku usahain minum sebanyak-banyaknya, tapi...gara-gara minum kebanyakan aku jadi kayak iklannya minuman beroksigen Pocary Sweat, pas minu eh..ternyata bocor....ancrit ding... Tapi usaha aku bisa dikatakan lumayan, meskipun tiduran sampek bela-belain ga' kuliah aku usahain gerak-gerak kanan kiri, nyari keringat gitu, siapa tau ada yang mo nongol...ternyta ga' ada satupun keringat yang nongol, jadilah panas di badan bersemayam agak lama. Poko'nya aku harus kuat dan pasti kuat, Bismillah...
Rabu, 11 Februari 2009
Virus AFFALO...? What...?
AFFALO tu cuma sekilas terlihat dari salah satu buku kakak kelas yang belum sempet kita baca, just saw the cover gitu, AFFALO yang merupakan kependekan dari AFraid FAlling in LOve sempat buat kita terngekek-ngekek, tau deh kenapa??!!, apa kita kesindir apa malah ga' ngerasa sama sekali, entahlah...
Lama-lama aku jadi mikir, benar ga' sih ada benerah Virus AFFALO itu? virus yang ngejangkit cewek ato cowok pada waktu yang sebenarnya sudah cukup umur tapi masih takut juga, beberapa jenak berfikir jadi pengen buat riset kecil-kecilan ni....apa sih penyebab terjangkitnya virus ini pada cowok atau cewek yang dah cukup umur?
Riset singkat aku bilang sih...bahwasanya virus AFFALO terjangkit karena beberapa hal kronis, yaitu...
- Pernak gagal dalam menjalin hubungan
- Pernah trauma karena hubungan di masa lalu
- Masih belum ngakuin kalo ternyata udah cukup umur dan wajar buat ngejalin hubungan
- Terlalu takut gagal ketika hendak mulai menjalin hubunga
- Masih kelewat ga' PD
- Ngerasa ga' pantes buat jadi pasangan orang yang disuka
- Takut menyakit dan mengecewakan pasangannya nanti
- Takut mencetak masa lalu yang bakal ganggu masa depanya
- Terakhir dari aku, masih takut dosa^_^
Itu aja kali hasil riset sementaranya, buat yang ada usulan leh nambah-nambah deh...
Indah dan Pemuda
Banyak kisah tersirat pada layar
Banyak kenangan yang terekam
Banyak memory yang terbisik
Banyak pengalaman yang tertuang
Sepanjang jalan mencari pasokan energi
Pada layar yang menyala hampir sepanjang hari
Terekam bersama beberapa lirik lagu terkenang
Terbisik dengan bisikan terlirih takut-takut
Tertuang dalam cerita tanpa episode
Semuanya aku resapi
Sebagai kisah seorang yang Indah dan Pemudanya
Sebagai referensi abadi yang terkenang dalam damai
Sebagai penghayatan bahwa sesungguhnya masih ada cinta dalam gamang
Sebagai ucapan terimakasih atas realita yang begitu teduh
Syukur kepada Tuhan atas kisah seorang yang Indah dan Pemudanya
Yang dipersembahkan begitu menarik di permukaan bumi
Yang dibingkis untuk dipelajari dan dinikmati
Yang selalu akan terbaca
Yang selau akan terkenang
Dan kemudian menjadi sebuah legenda
Legenda seindah Layla dan Majnun
Legenda seromantis Romeo dan Juliet
Legenda seabadi Adam dan Hawa
Karena hadirnya legenda ini
Selalu terasa, dirasa dan merasa
Untuk menjadi legenda teragung pada setiap mata
Specially 4 Ka' Indoel (Makasih Nasehatnya Nek) & Kyai Muda (Makasih Ambigramnya Kek)
Mungkin
Dan untuk saat ini aku sedang ingin merenung
Mungkin aku terlalu naif
Untuk sekedar memaafkan sebuah ketidak salahan
Mungkin aku terlalu takut
Untuk sekedar beranjak dari kediamanku
Mungkin aku terlalu bimbang
Untuk sekedar katakan, benci atau tidakkah aku
Mungkin aku terlalu lugu hingga nyaris bodoh
Bukankah aku hanya berharap
Senin, 09 Februari 2009
Kemudian Aku Terlempar
Kenapa semua harus hadir jika hanya untuk menikam?
Kenapa ada kehadiran untuk sebuah kebencian?
Semua ada karena aku yang memandang
Semua serasa sulit untuk enyah
Rasanya begitu pedih
Jika untuk saat ini hati harus dipertaruhkan
Kenap kemudian aku harus terlempar?
Bukan terlempar
Tapi sengaja dilempar
Kenapa orang datang dengan merongrong?
Mengganggu dan mengusik
Aku bukan bola
Aku bukan alat
Untuk siapa mereka berbuat?
Untuk sebuah kepuasankah?
Atau untuk sekedar mencari sebuah pengetahuan?
Kemudian membuat aku seperti bola dan alat
Aku tak ingin menjadi benci
Aku tak ingin menjadi marah
Jangan biarkan aku terlempar dan terlempar
Letakkan dan tinggalkan saja
Aku tak butuh rengkuh kalian
Cukup tuhan yang merengkuhku
Lewat tangan-Nya sendiri
Biarkan aku tenang
Sampai aku benar-benar tahu
Hendak kemanakah kakiku melangkah
Sampai aku benar-benar siap
Tentang keputusan perasaanku yang tak kunjung ku fahami
Jangan usik aku untuk saat ini
Karena aku masih terlalu naif untuk memahami
Senin, 02 Februari 2009
Detik
Pada sekian detik sebelum malam berada di pertengahan
Pada sekian detik sebelum belas berubah menjadi puluh
Ada persaksian antara nurani dan jiwa
Ada percakapan antara hati dan perasaan
Ada dialog antara kalbu dan pikiran
Sebuah persaksian akan ombak yang akan semakin beriak
Sebuah percakapan akan beliung yang akan semakin mengerucut
Sebuah dialog akan aku yang memang seharusnya terus melangkah
Kedua jarum sebentar lagi akan menengadah ke atas
Aku terpekur dalam persaksian tentang ombak
Sebuah tanya kemudian terlahir
Akankah riak ombak dapat aku terpa berlawanan?
Kemudian menjadikan diriku kuat dan kokoh
Malam sebentar lagi tiba dipertengahan
Aku tergugu pada percakapan akan beliung yang mengerucut
Sebuah keraguan terlahir
Menjadikah aku kuat setelah lewat tengah malam ini?
Sesaat lagi belas akan menjadi puluh
Aku gemetar atas langkah jejak yang akan ku tapaki nanti
Untuk lari itu ga' mungkin
Untuk diam itu juga ga' mungkin
Aku pengen nangis
Pada detik-detik terakhir ini
Aku pergi 19
Aku datang 20
Sebuah kepergian yang aku sayangkan
Sebuah kedatangan yang sangat aku hawatirkan
Garing
Banyak hal yang terlihat terpaku
Akupun begitu
Sekalipun ada tawa
Tapi itu terlihat sangat garing
Ibaratkan ranting kerontang yang tak tertata
Lesu....
Minggu, 01 Februari 2009
Terimaksih
Karena pernah membuat aku benar-banar tau apa itu marah
Terimakasih
Karena pernah benar-benar membuatku tau dan belajar
Terimakasih
Karena pernah datang dan ajariku
Terimakasih
Karena pernah pergi dan hantam aku
Terimakasih
Karena pernah bercerita dan tinggalkan kisah
Terimakasih
Atas ada, tiada, keberadaan dan ketiadaan yang pernah kau alirkan
Aku ucapkan ini, karena aku tau
Hadirmu adalah kosong
Dan adaku adalah kosong
Ketika kosong menjadi kosong
Maka yang tersisa hanyalah jejak halus
Halus yang menjadi kasat
Kemudian hilang
Seperti kamu
Hamster dan Marmut
Cerita gokil aku dan Vita
Aneh tapi nyata
Malu-maluin juga iya
Bikin malu apalagi
Ampun deh Vit......
Ada-ada aja
Aja dia ada-ada
Indah dan Damai
Dari damai menuju damai
Karena sebuah keindahan sejati adalah rasa terlepas
Dan sebuah kedamaian sejati adalah hilang untuk sesaat
Terlepas dari rengkuhan jala
Dan hilang dari kehampaan
Entah
"Mendengar kemudian tertipu?"
Atau aku harus
"Menutup mata, telinga kemudian salah faham?"
Entah...
Biarkan saja semua mengawang dan terbang
Nyaman tapi tak buat nyaman
Teriakan lirih selalu saja mengadu
Nada sesak selalu saja melirih
Geram selalu saj mengerat
Hela nafas, Teriakan, Sesak, dan Geram
Menjadi rajadiraja
Menjadi dewamendewa
Tempat ini bersih tapi anyir murka
Tempat ini damai tapi kusam resah
Tempat ini hening tapi hantam tenang
Tempat ini anugerah tapi luluh lantah
Sebuah keabadian agung yang meronta
Sebuah sejarah hengkang yang mengabdi
Adanya melahirkan tangis
Tiadanya melahirkan sesal
Aku disini seolah terkerangkeng
Terbungkus jenuh dan kabut murung
Ingin terlepas tapi tak ingin
Ingin terikat tapi tak sanggup
Hingga adaku benar-benar seolah tak ada
Bahkan bagi diriku sendiri
Sabtu, 31 Januari 2009
Mata Kekuatan
Pada suatu siang di salah satu pojok ruang
Ini gemuruh bangga
Ini peralihan kekuatan
Ini pewarisan ketegaran
Mata itu mebuat aku berusaha terus bertahan
Menguat dan mengeras
Mata teduh yang tak ingin datang redupnya
Jumat, 30 Januari 2009
Puaskah aku? / Salahkah aku?
Hari ini aku ingin katakan pada orang itu
"Kamu uji aku untuk siapa? Teman kamu yang mana lagi yang kamu bantu? Kamu ingin tau kuat atau tidakkah aku? Aku sama sekali ga' kuat. Aku ga' tau kalimat apa yang pas untu bilang sama kamu bahwa aku TAKUT, aku taku sama kamu"
Semua jadi hancur, brantakan dan luluh lantak, aku tau seharusnya aku ga' lari, seharusnya aku hadapi dan tuntaskan, tapi aku rasa aku terlalu naif untuk itu, rasa takut ini meraja, rasa gamang ini menjiwa, rasa jengah ini mengabut, dan semuanya itu aku pelihara.
Aku butuh waktu untuk katakan aku bisa, berani, dan mampu. Jadi tolong bantu aku!!! biar aku tenang sejenak, biar aku terpejam sejenak, sampai aku terlahir dewasa menurut semua mata.
You will let me go
Sangat pelan
Berharap setiap lekuk kaki ini menapak pasti di atas tanah
Subuh ini aku berjalan terseok
Sangat terseok
Berharap dingin dengan sempurna mengarungi tubuhku
Subuh ini aku berjalan tertatih
Sangat tertatih
Berharap mata ini tak berkedip hingga terpejam
Subuh ini aku berjalan sepi
Sangat sepi
Mengenang luapan air mata semalam
Luapan air mata penyesalan atau ketidak tahuan
Karena pernah dan tetap mengenal
Atau karena takdir telah terkumandangkan
Dan kemudian mengalir disetiap nada malaikat tuhan
Aku bukan siapa-siapa
Jadi untuk apa aku bagi dirimu?
Aku bukan siapa-siapa
Jadi untuk apa adaku bagi hidupmu?
Aku bukan siapa-siapa
Jadi untuk apa aku bagi duniamu
You will let me go???!!!
Please....
Selasa, 27 Januari 2009
Resapi Va !!! (Hapet)
Melepasmu-Drive
Tak mungkin menyalahkan waktu
Tak mungkin menyalahkan keadaan
Kau datang di saat ku membutuhkanmu
Dari masalah hidupku bersamanya
Reff
Semakin ku menyayangimu
Semakin ku harus melepasmu dari hidupku
Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
Kita tak mungkin trus bersama
Suatu saat nanti kau ‘kan dapatkan
Seorang yang akan dampingi hidupmu
Biarkan ini menjadi kenangan
Dua hati yang tak pernah menyatu
Back to Reff
Maafkan aku yang biarkanmu
Masuk ke dalam hidupku ini
Maafkan aku yang harus melepasmu
Walau ku tak ingin
Back to Reff
Semakin terasa cintamu
Semakin ku harus melepasmu dari hidupku
Tak ingin lukai hatimu lebih dari ini
Kita tak mungkin trus bersama
Aghhkkkk...
Aku hidup atas tuhanku yang menjadikanmu
Dan kemudian menjadikanku
Aku bersaksi atas tuhanku yang ada
Dan tak pernah hanya mengada-ada
Angin...
Aku terhempas atas jeritmu
Yang kemudian membuatku malu dihadapan tuhanku
Persembahan agung yang tak pernah aku haturkan
Bukan karena tak mau
Tapi karena aku tak mampu
Awan....
Sengaja aku gumpalkan engkau
Agar tak terjatuh dan terhempas angin
Agar tak teronggok dan teseok akar
Namun kesengajaan ini yang aku sesalkan
Menjadikanmu seolah bom waktu
Yang telah tiba pada saatnya
Akghhhhh...
Entah untuk apa aku menjerit
Mungkin untuk akar yang kini berbalik menusukku
Mungkin untuk angin yang kemudian hilangkanku
Mungkin pula untuk awan yang kini hujaniku
Jengah....
Kenapa tak pernah alpa dalam rengkuh otakku?
Kenapa tak pernah pergi dalam lirih nadaku?
Malaikat...
Ku hadirkan teriakku untukku hayati
Memaknai cinta tuhanku
Yang sangat aku fahami
Namun sulit untuk menyeret sadarku
Malaikat...
Ku hadirkan tangisku untukku resapi
Meminimalisir jengah yang hadir karenaku
Karena aku tau...
Yang buatku sakit adalah aku
Yang buatku menangis adalah aku
Aku dan cacatku sendiri
Hemmm........Tenangkan aku wahai aku!!!
Menyelam dan Tenggelam
Serasa aku merasa salah akan satu hal
Satu hal yang aku sendiri belum mengerti
Dan juga takkan pernah memahami
Ini rasa takut yang semakin aku rasakan
Keterlampaunnya membuat aku seolah tergugu
Dan aku...
Hanya bisa tertunduk dan menetes
Geram raga ini tak berkabut
Semua dapat menatap
Dan kemudian aku...
Terus mendekam dalam rasa takuku sendiri
Kenapa semua tak enyah saja sesaat
Hanya sesaat, dan bukan untuk selamanya
Sampai aku berkata
AKU SIAP, dan AKU SUDAH FAHAM
Saat ini bukan waktuku
Saat ini masih belum menjadi masaku
Grandong plis, kamu sangat mengganggu
Kamu buat aku seolah terlihat semakin cacat
Kamu buat aku geram disetiap ingatku
Kamu buat aku takut
Kamu baut aku ingin segera pergi
Tanpa aku tahu kata yang harus terlontar
Tanpa aku sadari sikap yang harus terhampar
Aku merasa terlanjur menyelam
Dan kini aku tenggelam
Aku karam
Karam atas kebodohanku sendiri
Grandong plis, kamu sangat mengusik
Kamu paksa aku menyelam
Dan kemudian membuat aku merasa tenggelam
Sekali lagi aku karam
Karam dalam hayalku sendiri
aku sakit Grandong
Trauma atas kamu
Kamis, 22 Januari 2009
KusyutTz Ni...
Selasa, 20 Januari 2009
Hilang Part 2
Krisis
Minggu, 18 Januari 2009
Hilang Part 1
Jumat, 16 Januari 2009
Teriak yang menenangkan
Rabu, 14 Januari 2009
Mie Sebelum Subuhku
Minggu, 11 Januari 2009
Ganjil...
Lalu kenapa 'Ganjil' yang begitu agung yang sulit aku tuangkan?
Bagiku...
Sulit itu Ganjil
Ganjil itu sulit
1 Tuhan yang maha segala maha
Itu ganjil...
3 Salam di setiap awal seru umat-Nya
Itu ganjil...
Begitu unik ke-Agungan ganjil yang tuhan sukai
Tapi sekali lagi
Kemudian menjadikan 1 dalam hidupku
Sepi dan hampa itu juga yang aku takutkan
Ganjil membuatku merasa ada sebuah timpang yang tak terasa
Saat hadir orang ketiga... diantara dua kebersamaan
Saat hadir satu orang yang tak memahami akan keberadaan
Saat itu pula ada lirikan mengarah hanya pada satu sisi saja
Lalu...Bagaimana dengan sisi yang lain
Haruskah tersakiti karena Ganjil yang begitu Ganjal?
Lalu.................................................
Bagaimana dengan 5 ganjil yang aku jalani?
Bukankah akan menyisikan 1 yang berjalan dideret terakhir
Yang kemudian makan sepiring seorang
Yang kemudian terlambat mendengar bisikan lainnya
Menjadi 5 bukan sebuah pilihan yang pernah aku pilih
tapi itu sebuah kenikmatan yang aku jalani
Sekali lagi
Jumat, 09 Januari 2009
Dalem Class Ne....
Rabu, 07 Januari 2009
Ketawa Ding...*_*
Selasa, 06 Januari 2009
The Man Behind Grandong
Ingin sekali aku tepis kabut tipis beratas namakan Kebecian ini. ingin sekali aku kembali bisa menoleh, kembali bisa menatap semua orang yang seharusnya tak pernah aku kaitkan denganmu (The Man Behind Grandong). Kabut ini yang aku rasa membuat aku terlihat uring-uringan beberapa minggu terakhir ini. Aku merasa mual tiap kali mendengar suaramu. Aku merasa ingin muntah tiap kali mendengar namamu disebutkan, Aku ingin teriak jika sekilas seolah wajahmu melintas di hadapanku.
Kebencian ini yang aku benci
Kebencian pada seorang yang hanya bisa berdiri dibalik iblis, bayanganya saja tak pernah tampak, yang terlihat dimataku hanya sebuah slide kelicikan yang juga pernah menarikku dan menjeratku.
Aku membencimu, sangat membencimu, seharusnya aku tak seperti ini...tapi sampai saat ini aku sulit melupakan satu kisah yang sempat dia tinggal dalam salah satu halaman sejarah hidupku.
Aku membencimu, sungguh membencimu, seharusnya aku tak seperti ini... tapi sampai saat ini permainannya masih sangat bisa aku ingat, sebuah permainan layang-layang yang sengaja dilepaskan dan kemudian dilepaskan agar teronggok dijalan atau di lumpur.
Aku membencimu, begitu membencimu, hingga aku merasa malu pada diriku sendiri, serasa hidupku belum bisa melupakanmu. Melupakan pahit yang aku sendiri berani kala itu untuk menghampirinya.
Aku ingin kamu benar-benar lenyap, agar aku tak lagi ingin berteriak, agar aku bisa kembali menoleh, agar aku kembali bisa menjadi aku, agar kamu tak lagi buat kisah dalam hidupku.
Maffkan aku yang telah begitu membencimu, ini bukan karna aku, tapi karna kamu. Kamu yang sudah banyak meninggalkan bayangan iblis dalam hidupku.
Aku berharap, aku bisa mengatasi kabut tips yang kian mengikatku...atau jika tidak aku ingin mengubah label nama kabut ini. Bukan lagi Kebencian, tapi Sebuah Pengalaman yang benar-benar dapat kueja, dan tentunya tanpa harus ku alami kembali, Semoga
Senin, 05 Januari 2009
Some One di 1 Januari
Some one??? siapa??? bukankah pada hari itu banyak sekali cerita tentang anak manusia diantara kita berlima.
Salah stu cerita tentang seseorang yang terjadi ketika matahari sedang sedikit membakar. Kehadiran orang baru inilah yang bikin suasana jadi terasa sedikit lebih baru,Ada topik hangat baru di tahun baru kita. Seseorang yang sedikit berbeda dengan yang lainnya, sedikit lebih pendiam, lebih manis, lebih kalem,lebih bersahaja, lebih bijaksna, lebih dewasa, lebih sopan dan sedikit lebih mengerti keadaan sekitar.
Siapa ya?
It's Me
Tokoh satu-satunya yang punya kisah paling mengguncangkan di Satu Januari