Sabtu, 14 Februari 2009

Lalu Bagaimana?

Entah kenapa akhir-akhir ini fikirku sering kurang realistis, menanggapi masalah sering dengan kepala terlalu dingin, lebih tepatnya mungkin bisa disebut kurang dewasa, terlalu perasa juga bisa, tapi sebenarnya bukan itu mauku, akhir-akhir ini otak memang sedang tejangkit virus ngambulen. Perasa yang kelewatan bikin aku sedang ngerasa sering uring-uringan, lebih seneng menyendiri dan ngelamun. Ini namanya penyakit dadakan yang nyerang disaat fikiran sedang kosong. So... kalo ini penyakit yang jelas ada obatnya dong, Lha... untuk tau obatnya itu jelas mesti tau penyebabnya, dibagian sini yang lumayan susah, aku sendiri kurang jelas apa penyebab penyakit yang aku derita akhir-akhir ini, ups... dari tadi aku ngomongnya akhir-akhir ini ya? padahal dah hampir lebih sebulan aku tejangkit virus membahayakan ini, untuk tau penyebnya mungkin aku mesti nge-flash back kejadian terakhir pada dua bulan terakhir ini, How....?
Akhir tahun 2008
Kejadian apa ya...yang kira-kira bikin ga' ngeh ngejalanin aktivitas? Hemm sepertinya ada
Kangen yang kelewat batas ma anak LEARDY
Itu mungkin salah satu alasan yang bikin aku jadi ngerasa tambah pendiem dan malah jadi pengen diem aja, waktu itu aku jadi sempet mikir gini: ternyata mang ga' ada yang bisa gantiin mereka, cara mereka share ma aku dan gaya hidup mereka yang udah nge-klop banget ma gaya hidup aku, ga' bisa diganti ma siapapun, mereka selalu ada dan buat ketawa satu sama lain, ketika salah satu dari kita rapuh yang lain selalu berusaha kuat menopang, meskipun dengan cara yang berbeda. Inget waktu Ba'Lia sedih, waktu Septi terlihat ambruk, waktu Semy bingung, waktu Hapet rada dikit Gila, waktu aku rapuh. kita semua berusaha ada meskipun hanya sekedar ada. Tanpa cerita meninggalkan salah satu diantara kita, itu yang paling aku pegang
Lambat aku sadar akan fikir aku yang barusan, memang benar mereka ga' akan tergantikan ma siapapun, tapi gimanapun kehidupan memang selau penuh inovasi, banyak hal tercipta yang memang sengaja dicipta untuk datang dan pergi, begitu juga mereka. Ada yang menggantikan mereka untuk saat ini pastinya, pengganti yang bukan berarti menggeser posisi mereka, pengganti yang pastinya tidak sama seprti mereka, yupz tuhan benar-benar menghadirkan pengganti itu, menghadirkan teman lain yang pastinya tidak memiliki adat yang sama dengan mereka, kadar ke-klop-annya pun juga berbeda. Tapi inilah hidup, memang selalu dituntuk untuk mahir beradaptasi, seharusnya kemapuan untuk menyesuaikan dengan orang baru disekitar itu yang harus aku pelajari dan terus pelajari, Nah...perubahan medium ini yang mungkin buat aku sedikit berfikir agak lama dan berefek pada proses kediamanku selama beberapa hari lamanya
Bak gayung bersambut
Gila....ternyata kediaman aku malah mendapat sambutan positif, sambutan hangat, sambutan meriah dari orang sekitar, wal hasil karena sambutan hangat tersebut yang ternyata orang terdekatpun menyambut dengan sangat meriah maka jam diamku menjadi bertambah semakin panjang, adilah memanjang dan memanjang, padahal sedikitpun aku ga' punya masalah sama siapapun, hanya saja diamku yang terlau over waktu itu melahirkan segudang pertanyaan dari orang sekitar, parahnya ketika mereka tanya "kamu kenapa Va?" aku hanya jawab dengan senyum yang sedikit terpaksa "ga' kenapa-kenapa ko'...hemmm". Nah...itu dia pointnya -senyum terpaksa- itu yang malah melahirkan pertanyaan lebih meluas lagi, Huhhhhhh...sekarang baru kerasa capeknya.
Awal 2009
Seringnya netesin air mata
Rasa kesendirian yang bertubi-tubi buat aku ngerasa begitu terpojok, rasanya sangat ingin nyalahin Semy dan Septi yang sudah dengan tega ninggalin aku sendiri ngabdi, aku sering ngerasa bingung ketika sesaat ingin nangis dan pada waktu lain ingin teriak kegirangan, biasanya selau ada mereka berdua, meski hanya ada untuk dengerin dan melet-melet, itu sudah lebih dari cukup, krisis kepercayaan yang buat aku ngerasa cuma percaya sama mereka. Akhirnya perasaan sepert ini buat aku lebih sering nahan perasaan, yang kemudian berproses jadi bom waktu yang subhanallah mengerikan
Seseorang yang jauh tapi selau datang mendekat
Itulah manusia, dan begini pulalah aku, sering berharap yang bertentangan menjadi bertolak, seperti halnya aku selau berharap yang jauh datang mendekat, dan ingin menjauhkan siapa yang selalu ingin datang, Seseorang yang kembali menjadi dilema, aku rasa usaha aku untuk menjauhkan diri dari segala hal tentangnya malah semakin menarik aku untuk semakin mengingatnya, ternyata ketakutan aku untuk mencetak masa lalu yang akan mengusik masa depanku terjadi sudah, rasa takut yang melampaui batas membuat aku semakin terlihat terperosok, rasa benci yang juga sudah sangat meraja juga membuat ku semakin kian terpuruk, melupakan sudah tidak mungkin, mungkinkah untuk dihilangkan saja? semoga ini cukup menjadi cerita saja, bukan untuk menjadi kenangan, karena perasaan terlempar yang begitu dalam kemudian membuatku selalu marasa hilang
Lalu Bagaimana?
bisakah semuanya berlau dengan baik? atau bahkan akan menjadi sepahit cinta dan semanis luka? Hanya berharap akan menjadi aku yang benar-benar aku, dan menjadi aku yang kuat dan sabar.

1 komentar:

  1. Ane yakin kamu kuat. Ane percaya kamu bisa. Karena kamu adalah Vaiqotur Rosy, karena kamu adalah sahabat yg dah ane anggep sodara. Ane tau, ane blon lama kenal kmu. Bahkan mungkin gak tau seluk-beluk kehidupan kamu. Tapi dgan optimis, ane ktakan skali lagi kamu pasti bisa. Kenapa? Karena kamu mash punya orang2 yg mash ngerti kmu, msh syang ma kmu. Kmu liat ja skitar km. Mash da org2 yg jg ngerasain ksdihan kmu. Tinggal kmu ja coba buka dri kamu tuk smbut mreka. Asal kmu tau ja, ane juga pernah ngrasa gtu. Kenangan masa lalu yg tak terlupakan n nyaris bsa membelokkan masa dpan. Inget ja kalo mash bnyak org2 yg peduli ma km. Be smile, ok...!

    BalasHapus

Me

facebook aku