Sabtu, 11 Februari 2012

Selamat Ulang Tahun Muhammad-ku

PERAYAAN MAULID NABI MUHAMMAD Perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw sudah menjadi tradisi positif dimana-mana, khususunya di seluruuh pelosok nusantara. Tetapi, siapakah orang yang pertama kali merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw secara terang-terangan dan besar-besaran? Syeh Muhammad Ali Qudus menjelaskan, bahwa orang yang pertama kali merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad Saew adalah Al-Malik Al-Mudoffar Abu Said dari Ibril. Di mana beliau merayakannya pada bulan Rabiul Awal dengan perayaan yang sangat luar biasa. Sedangkan orang yang menulis seputar perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah Al-Hafid Ibnu Dahiyyah dengan judul ‘’Al-Tanwir fi Maulidi al-Siraji al-Munir’’. Kitab ini satu-satunya buku yang secara khusus membahasa tuntas masalah peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Selanjutnya, muncullah kitab-kitab baru yang merujuk pada di atas hingga sekarang. Selanjutnya, Syeh Muhamamd Ali Qudus mengatakan bahwa merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw adalah perkara bid’ah, tetapi bidah yang bagus (Bidah Hasanah). Syeh Al-Imam Abu Samah Gurunya Imam Nawawi mengatakan:’’ dari sebagian perkara bid’ah yang berkembang di jaman sekarang ini (dulu) sebagaimana yang dilakuan oleh banyak orang setiap tahun yang bertepatan dengan kelahiran Nabi Muhammad Saw, seperti; Sedekah dan amal kebaikan, menampakkan kebagiaan dan kegembiraan. Sesungguhnya yang demikian itu bagian dari perbuatan baik (ihsan) bagi orang-orang miskin yang merasakan atas rasa cinta kepada Nabi Muhammad Saw dan meng-agungkannya. Dan, juga wujud rasa Syukur atas kehadiran Nabi Muhammad Saw yang di utus oleh Allah Swt untuk memberikan rahmat kepada alam semesta. Ibnu Hajar-pun angkat bicara masalah ini, sebagaimana dalam sebuah pernyataan Syeh Muhammad Aloi Qudus bahwa Syeh Ibnu Hajar mengambil istimbath (pendapat) yang menyatakan bahwa Maulid Nabi Muhammad Saw bersumber pada Sunnah Nabi Saw. Beliau mengutip salah satu hadis Nabi Saw yang menjelaskan saat Nabi Saw menginjakkan kaki di kota suci Madinah, beliau Saw mendapatkan penduduk Madinah (Yahudi) sedang berpuasa bulan Al-Syura’. Melihat orang-orang Yahudi berpuasa, lantas Nabi Muhammad Saw bertanya kepada mereka seputar puasa tersebut, kemudian mereka menjawab:’’ hari itu adalah hari tenggelamnya Firaun, dan hari keselamatan Nabi Musa as’’. Dan kami berpusa sebagai bentuk rasa Syukur atas keselamatan Musa as. Mendengar jawaban itu, Nabi Saw menjawab singkat:’’ kalau begitu, kami lebih berhak terhadap Nabi Musa dari pada kalian’’. Hadis ini juga mengisyaratkan bahwa bersyukur terhadap anugerah Allah Swt pada waktu atau hari tertentu, atau terhadap kenikmatan yang begitu agung atas kehadiran Nabi Muhammad Saw. Bentuk rasa Syukur dengan cara merayakan Maulid Nabi Muhammad Saw, bisa dirayakan dengan bermacam-macam, seperti; memperbanyak sedekah, shlolat sunnah, rajin puasa sunnah, membaca al-Qur’an, bukan merayakan dengan perayaan yang dilarang oleh ajaran dan bertentangan dengan agama dan moralitas Demikian yang berhasil saya kutip dari situs "kompasiana" Entah apa aja yang di tuliskan redaktur kompasiana, yang jelas aku turut merayakan hari lahirnya Rasulku. Begitu juga D'Zaki yang dengan penuh semangat melantunkan lagu yang dipopulerkan Hadad Alwi dan Anti "muhammadku-muhammdku dengarkanlah seruanku, aku rindu-aku rindu kepadamu Muhammadku....." Demikian suara cemprengnya bernyanyi dengan gaya khusyu'nya yang khas. Ini pertama kalinya setelah aku dewasa menikmati suasana maulid nabi di luar pesantren, dan aku jadi tersenyum. Masyarakat benar-benar beragam, Budayapun demikian. I. Di daerahku ada banyak keluarga yang merayakan maulid nabi, bahkan sebelum bulan maulid tiba sudah ada yang amolot, begitulah orang madura menyebut hari lahir Muhammad singkat. Mungkin ini hal biasa, yang menjadi keunikan tersendiri dalam pikiranku adalah ketika kalimat sallallahu 'ala muhammad dilantunkan bersamaan dengan berdirinya seluruh peserta atau undangan. Mereka semua berebut kue yang digantung di langit-langit ruangan. aneka jajanan yang biasa dijual di kantin-kantin SD, kisaran harganya kira-kira Rp. 100 sampai Rp. 1000. Tidak hanya itu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Me

facebook aku