Selasa, 30 Desember 2008

Pejamkan Mata, Lalu Baca

Teriama kasih....
Untuk sebuah kesendirian yang kau ciptakan

Aku sedang bergulat dengan sesak yang hendak terlontar
Dengan desak air mata yang sangat ingin meluap
Dengan kepal tangan yang ingin sekali aku hantamkan

Tapi kenapa? Tak seekor burungpun mau berkicau dihadapanku
Bahkan untuk sekedar berkata "Selamat pagi"
Semuanya pergi menjauh
Tapi tak terbang
Dan itu hanya dapat membuat aku menatap. Menatap sakit

Sesak yang sedari tadi ingin terlontar
Berusaha aku redam kuat
Air mata ini dengan sungguh-sungguh aku tengadahkan agar tak terjatuh
Kepalan tangan ini dengan serius aku sematkan dibalik saku bajuku

Aku tak ingin membuat semuanya terasa aneh
Tapi sepertinya hati dan persaanku sedang tidak kompak
Disatu sisi hati aku menjerit
Disisi lain persaanku takut, takut burung-burung itu malah terbang, dan kemudian...mendengar saja aku tak akan

Lalu......
Salahkah hati aku yang seakan tak mau berdiri seorang
Fikir aku berkata...jangan pernah goyah dalam galaumu, karna itu akan meracuniku
Lalu....kepada siapa aku bersandar???
Kalau bukan pada satu sisi lain dalam diriku
Ketegaran yang dengan susah payah aku bangun
Dengan sesakku, air mataku dan kepalku yang sedari tadi berusaha selalu ku kontrol

Suatu saat beberapa sekond dari ruang hampa lain aku berharap
tak ada rapuh dan tak ada lagi galau, karna aku tak mau meracuni fikirku sendiri

Aku harus bisa menciptakan kebahagiaanku sendiri
Dengan bersandar pada ketegaran yang harus bisa kubangun sendiri
Tanpa seorangpun tahu
Bahwa ada saatnya aku pernah benar-benar sangat terpuruk
Semoga.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Me

facebook aku